Sabtu, 30 Januari 2010

a
P
G
O
L
B

Senin, 29 Juni 2009

1001 kisah berburu ayam hutan ( lucu,haru,mistik ).

PANINGARAN 32




Cerita ini adalah kisah nyata yang aku alami bareng teman-teman aku di kala aku berburu ayam di hutan.

Aku ingin berbagi pengalaman untuk yang punya hoby berburu mungkin yang pernah aku alami ini pernah juga di alami para pembaca yang hoby berburu.

Kisah (1) lucu menegangkan.

Suatu saat pagi itu cerah sekali aku sudah berada di kebun teh tempat favorit aku berburu tak lama berselang kudengar suara ayam hutan merah ( kasintu dlm bhs sunda) berkokok " jha...khe...kuuuuuuk " sontak aku terkejut dan kuraih senapan dan aku bergegas menuju tempat suara ayam itu "jha...khe...kuuuuuuk " ayam itu berkokok lagi aku mengendap-endap di bawah pohon teh sambil kutuju pelan-pelan suara itu, rupanya ayam itu berada di depan ku namun kontur tanahnya miring kebawah " keresek-keresek " ku dengar ayam itu mengais-ngais biji-bijian rumput dibawah pohon teh, sesampainya aku di bibir landai itu sontak aku terkejut berdiri dan lari menuju pohon merapi terdekat lalu aku naik pohon itu namun aku tidak naik keatas walaupun kakiku terus-menerus kunaikan keatas tapi tetap saja badan aku dibawah mungkin karena aku memakai sepatu bots dan saking kagetnya aku, keringat mengucur dari sekujur tubuhku yang gemetar. Rupanya ayam hutan mencari makanannya bekas kaisan sepasang babi hutan dewasa yang sedang menuju ke arah aku dari bawah persis dihadapan mukaku, kulihat taringnya yang sudah besar melengkung di mulutnya dan anehnya babi itu lari pontang-panting takut juga mungkin sama aku. " He he " tertawa sendiri setelah aku sadar dari kejaian itu.

Kisah (2) mistis dan menegangkan.

Kisah ini terjadi hari sabtu pertengahan juli 2007 , sore hari aku dan 5 orang temanku baru sampai di pinggir hutan kemudian kami memasang tenda di sekitar kebun cabai yang letaknya di pinggir hutan yang di batasi sungai kecil yang lebar kira-kira 2 meter, menjelang magrib datang lagi 2 orang teman ku yang berangkat belakangan kemudian mereka bergegas ke sungai untuk mengambil air wudlu, tak lama kemudian mereka kembali lagi berteriak " hantu " sambil berlari dan menjatuhkan badannya didalam tenda, mulutnya menganga, matanya melotot, badannya gemetar, setelah tenang aku tanya " ada apa ? " , rupanya mereka mendengar ada yang bicara dan melihat sekelebat bayangan hitam di sungai. Waktu menunjukan pukul 8 malam kami keluar dari tenda sambil membawa senapan untuk mencari ayam hutan yang biasanya tidur pepohonan disekitar pinggir sungai hutan itu. Baru saja kami menginjakan kaki di sungai itu suasana mistis sangat kental terasa, ku senter di sekitar pepohonan untuk mencari ayam hutan yang biasanya bertengger sedang tidur namun tidak satupun terlihat malah suara-suara gaib itu terus terdengar, hamburan pasir dan ranting yang entah siapa yang melemparkannya terus mengikuti, kami semua berdesak-desakan seakan semua orang tidak mau ketinggalan di belakang. Kami semua memutuskan pulang ke tenda meski cuma baru dapat 2 ekor burung puyuh gonggong dan belumsatupun ayam hutan yang aku dapatkan tapi lumayan burung puyuh ini besarnya hampir sama dengan ayam hutan.

  • Keesokan harinya pagi sekali pemilik kebun cabai tempat kami berkemah datang, kemudian aku menanyakan pada pemilik kebun itu tentang kejadian semalam, dan pemilik kebun itu menjawab " dulu sungai itu tempat para gerombolan DI TII menyembelih orang yang lewat hutan itu " . " Oh pantas suasana semalam seram sekali " ucapku pada tean-temanku. Ayam hutan merah buruanku Kadang dapat juga ayam hutan hijau Hewan Bidikanku Bajing Burung Tekukur Musang Puyuh Gonggong Biyawak Kancil